
MATAHARI sudah mulai bersembunyi perlahan-lahan di balik awan-awan, ketika saya menyambangi Taman Baca Jari-Jari Kasih, Sabtu, 19 November 2022 pagi sekitar pukul 10. Mendung di kala hari masih pagi, tak menyurutkan semangat anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang berjumlah puluhan mengerumuni etalase tempat ribuan judul buku dipajang rapih.
“Hari ini bersih kelas. Pulang dari sekolah tadi dengan teman-teman langsung ke sini untuk baca buku. Kami suka baca buku komik,” cerita Natania Cordelia Kallista, 9 tahun, siswa SDK Ruteng VI. Kallista, sapaan akrabnya, telah sering mengunjungi Taman Baca ini.

“Senang ada taman baca seperti Jari-Jari Kasih. Karna kami bisa membaca buku-buku kesukaan dan bisa bermain-main di halamannya. Membaca buku bisa menambah ilmu,” katanya melanjutkan.
“Senang karena bisa mengisi waktu luang kalau pulang cepat dari sekolah atau kadang pas ada waktu luang sore hari kami datang baca,” ungkap Gratia Nehal, 10 tahun, siswa SDK Ruteng VI. Saat saya menyambangi mereka, semua sedang asyik membaca buku. Ruangan baca begitu hening. Yang terdengar hanya suara kendaraan yang lalu-lalang di jalan raya.

Taman Baca Jari-Jari Kasih berdiri sejak 4 Desember 2019. Awalnya, Mikael Ambon, 57 tahun, setelah 25 tahun tinggal di Jakarta dan mengurus Penerbit Fidei Press yang banyak memproduksi buku-buku rohani Katolik, memilih kembali ke Ruteng tahun 2019. Ia lalu mendirikan Taman Baca Jari-Jari Kasih.
BACA JUGA : Mikhael Ambon, Penggerak Literasi dari Ruteng
“Saat itu tidak ada taman baca di Ruteng yang khusus untuk anak-anak. Kesadaran bahwa membaca harus dibangun sejak anak usia dini, sehingga saya menyiapkan semua buku untuk usia mereka. Semua dilayani secara gratis. Saya berharap sejak itu, sekolah-sekolah bisa manfaatkan ini untuk literasi anak sekolah,”kata Mikael.
Dilengkapi Toko Rohani
Di samping Taman Baca, ada sebuah Toko Rohani yang menyediakan berbagai buku-buku dan barang rohani. Toko Rohani Porta Fide. Letaknya di Jalan Dokter Soetomo No. 17 Kampung Maumere, Ruteng.

Ratusan patung Orang Kudus dengan berbagai bentuk, ukuran dan model memenuhi etalase yang ada. Diantaranya patung Keluarga Kudus (Yesus, Maria dan Josef), patung Yesus Kerahiman Ilahi dan patung Bunda Maria.
Saat memasuki Toko Rohani, pandangan mata saya langsung tertuju pada sebuah patung yang luar biasa indahnya. Karya seni yang mendekati sempurna. Duplikat patung Maria dari Fatima setinggi 90 senti meter. Wanita dari Fatima itu mengenakan baju panjang yang hampir menutup kedua kaki. Senyumnya menawan.

Sementara, mantel panjang bagian luar, berwarna biru muda dengan lukisan batik berwarna emas. Pada lengan kanan yang terkatub rapih bergantung sebuah Rosario. Di atas kepalanya ada mahkota berwarna emas yang dibuat dengan begitu halus pada setiap detailnya.
“Patung Maria dari Fatima ini, baru tiba bulan Oktober lalu. Kami sengaja memesannya hanya satu dan sudah beberapa orang yang datang melihat langsung di sini. Dijual dengan harga 2 juta,” kata Mikael, owner Toko Rohani Porta Fide.

Nama Porta Fide sendiri, dipilih karena memiliki kosa kata yang disukai Mikael. Porta Fide dari Bahasa Latin yang memiliki arti Gerbang Iman. Dioperasikan bersamaan dengan dibukanya Taman Baca Jari-Jari Kasih, di toko rohani ini juga terdapat berbagai jenis lilin, hostia, kemenyan. Ada juga aneka salib dan Rosario.

Patung Maria dari Fatima menjadi salah satu koleksi yang ada di sini. Ada juga patung Maria Lourdes, patung Maria Tangan Terbuka (Pengantara Rahmat), Rosa Mistica, Bunda Maria Karmel dan patung Maria Asumpta. Begitu pun patung Malaikat Agung, Mikael, Rafael dan Gabriel. Semua tersedia lengkap.*