RUTENG– Ladhian Lucyannie tak menyangka, chat melalui aplikasi WhatsApp antara dirinya dengan Cici pada tanggal 16 Juli lalu menjadi obrolan daring terakhir. Saat itu, Ladhian memintanya untuk melayani smoothing sebagaimana sebelum-sebelumnya, di mana ia mempercayakan Cici menjadi penata rambutnya kala ingin diperindah sesuai mode yang diinginkan.
“Beberapa minggu lalu saya sempat chat minta smoothing. Waktu itu dia padahal masih di Iteng. Dia sempat juga chat balik waktu sudah pulang dari Iteng, bilang kalau sudah ada di Ruteng lagi. Waktu itu, kebetulan saya masih ada sibuk sehingga belum bisa bonding. Saya kaget, terkejut sekali, dengar dia meninggal. Saya menyesal, karena kami belum sempat bertemu juga untuk smoothing,” tutur Ladhian kepada saya, sehari setelah tersiar kabar, Cici, sahabatnya berpulang selamanya.
Bagi Ladhian, sosok Cici adalah seorang pribadi yang tidak saja bekerja tekun dan profesional dalam menata rambutnya tetapi juga selalu memberikan hasil akhir riasan rambut dan wajah yang bagus dan memuaskan bagi banyak orang. “Beberapa kali kami sering pakai dia untuk rias pengantin baik keluarga maupun teman yang saya ajak. Orangnya sangat tenang dan hasil kerjanya memuaskan. Itu yang saya dengar dari orang-orang yang pernah diriasnya.”
Baca Juga : Menyalakan Lagi Semangat Bunda Teresa di Era Pandemi
Baca Juga : Maria Midas Melayani Sesama Melalui Legio Maria
Ladhian tahu betul karakter Cici yang selalu polos, tidak dibuat-buat. Misalnya, ketika crew salonnya, sehabis melakukan tugas membantu memperlancar semua pekerjaannya seperti dekorasi, rias pengantin dan lainnya, saat mereka semua bergembira ria mengikuti pesta pernikahan dan bergoyang ria, Cici lebih memilih bersantai sambil beristirahat. “Dia suka pesta, suka melihat pesta, tetapi kalau rasa capai setelah bekerja di suatu acara pernikahan, biasanya dia memilih untuk istirahat, beda dengan teman-temannya yang lain,” kata Ladhian.
Bahagia di surga