Realitas

Orang Muda dan Perempuan Mendominasi Wajah DPP dan DKP Paroki Kumba

JimmyCarvallo.com –Perayaan Ekaristi pengukuhan dan pelantikan pengurus Dewan Pastoral dan Dewan Keuangan Paroki Santu Mikhael Kumba, Keuskupan Ruteng berlangsung meriah dan penuh suasana keakraban, Jumat, 29 April 2022. Pengurus masa bakti 2022-2026 kompak mengenakan pakaian adat Manggarai saat menghadiri Misa, banyak pula yang didampingi langsung oleh pasangan hidup yang turut memberikan dukungan tugas pelayanan mereka 4 tahun kedepan.

Ketua Tim Formatur Pemilihan Perangkat DPP, Dr. Marselus Ruben Payong, ketika memberikan sambutan pada acara resepsi syukuran di Aula Paroki Kumba, usai Misa, mengatakan, Tim Formatur yang dipimpinnya menyampaikan proficiat kepada para pengurus DPP dan DKP yang telah dilantik untuk menjadi pelayan-pelayan Tuhan dalam wilayah Paroki Santu Mikhael Kumba.

“Puji dan syukur, karena Tuhan telah mengetuk dan menggerakkan hati bapak dan ibu untuk memberikan diri bagi umat Allah di Paroki Santu Mikhael Kumba,” ungkap Marsel.

Paduan suara Gratia Plena saat tampil menyanyikan Mars Santu Mikhael pada acara resepsi bersama Pelantikan Pengurus DPP dan DKP, Jumat 29 April 2022.

Dia menuturkan, dalam peristiwa pelantikan yang berlangsung, ada hal yang menarik di mana proses pemilihan perangkat DPP dan DKP sebelumnya semua berjalan baik sebagaimana yang diamanatkan oleh statuta DDP dan DKP Keuskupan Ruteng 2021. “Kami sudah melakukan tahapan-tahapan penjaringan yang dimulai dari bawah dan Puji Tuhan, kami di tim formatur bisa mendampingi proses atau tahapan ini dengan baik,” tambahnya.

Baca Juga : DPP-DKP Paroki Kumba Diharapkan Melayani Umat dengan Penuh Kasih

Marsel menambahkan, tugas untuk mengurus penjaringan dan pemilihan segenap perangkat DPP dan DKP berjalan tanpa hambatan, meskipun tidak mudah, karena disertai dengan pemekaran sejumlah Komunitas Basis Gerejani (KBG) baru yang semula berjumlah 75 bertambah menjadi 83 dan dari 9 wilayah, dilakukan pemekaran menjadi 25 wilayah.

Dipenuhi Wajah Muda dan Perempuan

Marsel juga mengungkapkan kegembiraannya, karena dari wajah-wajah baru perangkat DPP dan DKP Paroki Santu Mikhael Kumba yang dilantik pada kesempatan itu, cukup banyak didominasi oleh orang-orang muda dan perempuan.

Sebagian pengurus DPP dan DKP Paroki Santu Mikhael Kumba foto bersama para imam usai Misa Pelantikan.

Menurut dia, kenyataan ini juga sejalan dengan Statuta DPP dan DKP Keuskupan Ruteng 2021, bahwa semua mereka yang dipilih menjadi pelayan Tuhan berusia minimal 18 tahun dan di Paroki Kumba, kaum muda serta ibu-ibu menanggapi dan mengambil bagian di dalamnya dengan baik dan membanggakan.

“Saya melihat, ini merupakan wajah gereja kita yang sesungguhnya dan wajah gereja masa depan, ada di tangan kaum muda ini. Walau pun di lampiran Surat Keputusan Bapa Uskup Ruteng, usia para pengurus tidak ditampilkan, namun dari wajah-wajah yang mengikuti pelantikan, cukup banyak wajah-wajah baru kaum muda dan produktif,” kata Marsel.

Baca Juga : Agus Wisang, Kisah Seorang Pendidik, Pelukis dan Pencinta Maria

Dibandingkan pada masa kepengurusan sebelumnya, menurut Marsel, DPP dan DKP Paroki Santu Mikhael Kumba masih dipenuhi barisan para kaum tua dan para pensiunan. “Terima kasih karena orang-orang muda, begitu juga para ibu atau kaum wanita, telah memberikan dirinya, mengambil bagian menjadi pelayan-pelayan Tuhan di tengah umat Paroki Santu Mikhael Kumba,” tambahnya.

Meskipun di tengah kesibukan keseharian hidup dalam berbagai profesi seperti yang aktif sebagai ASN, guru berbagai wirausahawan, semua mengambil peran, membagi waktu menjadi pengurus DPP dan DKP dari Paroki, stasi, wilayah hingga KBG-KBG. Hal ini, menurut dia, menjadi sesuatu yang menarik dan kiranya di masa mendatang, semakin banyak umat yang juga mengambil peran dalam hidup pelayanan.

Mitra Kerja Membangun Gereja

Terpisah, Ketua Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Ruteng, Dominucus Waso, yang dimintai pendapat tentang pentingnya keterlibatan aktif kaum awam atau umat Katolik dalam hidup menggereja menjelaskan bahwa Gereja Katolik menerima semua anugerah talenta yang beragam untuk membangun tubuh Gereja yang satu dan sama.

Sebagian dari Pengurus DPP dan DKP Paroki Santu Mikhael Kumba, saat mengikuti Misa Pengukuhan dan Pelantikan Peiode 2022-2026 di dalam Gereja Paroki Kumba.

“Dalam Gereja Katolik, bidang kerasulan awam ada dua, yakni kerasulan ad intra yaitu terlibat aktif dalam hidup menggereja seperti menjadi pengurus DPP dan DKP, petugas liturgi, pengurus wilayah, stasi maupun KBG. Kedua, kerasulan ad extra, yaitu kaum awam terlibat dalam hidup kemasyarakatan, seperti membangun keluarga, terlibat dalam dunia atau tata dunia seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, peratahanan kemanan. Ini khas tugas kaum awam,” tutur Domi.

Pengawas Madya tingkat Menengah Pakat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai ini juga mengatakan, dengan semakin banyaknya awam Katolik yang mulai terlibat dengan semangat yang baik dalam hidup menggereja, meskipun di beberapa wilayah atau paroki lain ada juga yang masih enggan berpartisipasi dalam pelayanan kepada umat, merupakan bagian dari dinamika hidup menggereja.

Para pengurus Dewan Keuangan Paroki Santu Mikhael Kumba, foto bersama ketua Pelaksana I DPP dan para imam.

“Banyak awam yang juga sibuk bekerja dalam tugas masing-masing untuk menghidupi keluarga. Tuntutan profesi yang menguras banyak tenaga dan waktu serta biaya, akhirnya ada juga yang merasa terlalu sibuk dan tidak ada waktu lagi untuk kerasulan ad intra. Ketika mereka sungguh bekerja membangun keluarga, itu juga tanggung jawab membangun gereja kecil, eklesiola,” jelasnya.

Baca Juga : Surat Gembala Prapaskah dan Paskah 2022 Uskup Ruteng

Menurut Domi, dengan kenyataan banyak juga awam yang memberi diri dalam hidup menggereja, menjadi pengurus DPP dan DKP, aktif di berbagai kerasulan rohani dalam kerasulan ad intra, jika diayomi dengan baik oleh hierarki dapat optimal memenuhi kebutuhan hidup menggereja. “Non multa sed multum. Tidak perlu banyak, biar sedikit tapi berarti,” tambahnya.

Dia menambahkan, hierarki juga perlu memiliki kiat khusus, seperti menjadikan kaum awam sebagai mitra kerja, rekan sekerja Allah dalam membangun Kerajaan Allah. “Banyak kaum awam yang mau memberi diri untuk Gereja. Karena itu, tegur sapa, mengunjungi adalah sikap yang perlu dimajukan dalam membangun relasi untuk bersinergi dalam bekerja sama. Dalam aneka kesempatan, Komisi Kerawam terusmendorong umat untuk terlibat dalam kerasulan ad intra, membangun tubuh gereja yang satu dan sama,” ungkapnya.*

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button